Sabtu, 11 Juli 2020

Untuk PAI A18
Bagaimana kabar kalian? Semoga kalian sehat wal 'afiyat, Aamiin.
Sudah lama kita tak jumpa, rindu sebulan yang lalu belum terobati tapi rindu itu datang lagi yang entah kapan akan terobati. Obat kerinduan belum pasti kapan, kita sering bertanya-tanya "kapan yaa bisa berjumpa lagi?" Sunggu rindu ini sudah sangat menggebu-gebu, sangat rindu suasa kelas yang penuh dengan kelucuan, kejailan,kekompakan dan masih banyak lagi. Yang hal itu tak akan pernah pudar dari ingatan kita.
Semoga rindu ini akan segera terobati secepatnya, agar kita bisa mengukir kenangan lagi. Yang dapat kita kenang lagi ketika sudah menyelesaikan perkuliahan.

Apakah kalian RINDU juga?

Jumat, 24 April 2020

Kematian

Ajal tak ada yang tahu, jangan memandang kita masih muda dan masih santai-santai saja tak mempersiapkan bekal untuk ke akhirat nantinya. Orang yang sudah mempersiapkan saja belum tentu dia dapat menikmati keindahan di surga, Nah "Bagaimana dengan kita yang tak mempersiapkan bekal sama sekali? Allah mencabut nyawa kita dengan cara yang berbeda melalui malaikat utusannya. Entah itu dalam keadaan baik-baik atau dalam keadaan buruk, memang manusia tidak luput dari dosa dan kehilafan tapi Allah masih memberikan jalan untuk bertaubat namun bukan berarti kita berpikir bisa bertaubat nanti sudah tua atau menunda-nundanya, itu hal yang salah.Kita tak tahu Allah akan mencabut nyawa kita sekarang,esok atau lusa, tak ada yang tahu. Kita harus bertaubat setiap waktu, baik yang sudah mempersiapkan bekal ataupun yang belum mempersiapkan sama sekali.

Jangan kita terlalu sibuk dengan dunia dan lupa akan kematian. Padahal kematian adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kita, apakah aku, dia atau mereka yang akan diccabut nyawa oleh Allah lebih awal itu semua tak ada yang tahu. Menceritakan kematian memang tak akan ada habisnya, tapi kita jarang membahasnya, kita hanya sibuk dengan membahas masa depan yang belum tentu kita akan menjumpainya.



Self reminder

Sabtu, 25 Januari 2020

Atap Berbeda, Nyaman yang sama




Limbato merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara, desa ini masih sangat asri dan alami, dimana ada pegunungan dan sungai yang bersih serta indah, banyak hal yang dapat diambil dari masyarakat dan lingkungan disini. Dimana masyarakatnya sangat ramah kepada kami sebagai tamu dan menerima kami dengan senang hati. Disini kami melaksanakan PLP-1 dengan tema TRT (Teaching, Research, Traveling), PLP-1 ini sebagai mata kuliah wajib dan akan berlanjut sampai dengan PLP-2 ketika kami semester 5 atau 7. Kami sangat senang bisa datang di tempat ini walaupun jaringannya tidak ada, namun kami nyaman disini, karena disini mengingatkan waktu di zaman dahulu yang jaringannya belum ada, hal ini membuat komunikasi secara langsung dan masyarakatnya yang rukun.
Selain warganya yang ramah, lingkungannya yang asri dan kurang berpolusi membuat indah, pemandangan yang indah membuat kenyamanan disini semakin bertambah. Suasana pagi dan sore hari sangat indah, udaranya segar, serta hijaunya pepohonana sangat mendukung menjadi semakin indah. Awal kami datang yaitu 20 Januari 2020, kami berangkat dari Limboto pukul 08.20 dan kami singgah di kantor Bupati Gorontalo Utara pukul 09.30 disini kami mengikuti acara penerimaan dan pelepasan peserta PLP-1 oleh pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara yang diwakilkan oleh Wakil Bupati dan jajarannya. Setelah acara tersebut selesai sekitar pukul 10.00, kami pun melanjutkan perjalanan menuju lokasi yaitu desa limbato, selama perjalanan ada banyak canda tawa yang terjadi dalam Bus,ada juga rasa tegang karena kita melewati beberapa tanjakan yang membuat jantung berdebar karena tanjakannya di sebelah gunung dan sebelahnya lagi laut, ada teman saya yang sampai menangis karena takut. sekitar pukul 12.00 kami singgah di warung makan, ketika sampai disana ada teman saya yang pingsan karena dia sudah sangat lemah jadi kami panitia kesehatan dan teman-teman lain lansung mengangkatnya ke tempat duduk yang berada diwarung tersebut, banyak yang sudah tak mampu lagi dengan perjalanan menuju limbato karena mereka mabuk sebab jalannya yang banyak tanjakan. Selesai makan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju desa limbato, tiba di desa tersebut sekitar pukul 16.56, perjalanan yang sangat jauh ini terbalaskan dengan keadaan disana yang sangat asri. Kami lansung diterima oleh kepala desa dan aparatnya serta warga disana dengan baik. Kami langssung diarahkan ke rumah masyarakat untuk kami tempat selama empat hari berada disini, saya dan empat teman lainnya mendapatkan nomor 9 dirumahnya sisa Oyo, sampai dirumahnya kami di suguhi Teh hangat. Pada saat ba’da maghrib panitia membagi-baikan makan malam, setelah makan malam kita berbincang-bincang bersama.  harinya kami istirahat karenan keesokan harinya akan melaksanakan Observasi di sekolah dimana sebagai tujuan utama kami untuk melaksanakan PLP-1 ini.
Selasa, 21 Januari 2020 kami pukul 06.00 sudah bersiap-siap untuk turun ke sekolah-sekolah. suhu didesa ini sangat dingin, airnya pun begitu karena  air disini berasal dari air yaang berada di pegunungan. Pukul 60.30 kita menuju balai desa, untuk sarapan pagi sembari menuggu bus. Setelah sarapan pagi kami lansung meluncur ke sekolah masing-masing yang telah ditetapkan oleh panitia. Kelompok saya mendapatkan bagian di MI Muhamadiyah Tolinggula, sekolahnya itu tergabung mulai dari RA,MI, MTS, MA, namun MA-nya sudah tak beroperasi lagi karena kekurangan guru. MI-nya pun kekurangan guru 6 kelas hanya memiliki 4 guru, gurunya pun memiliki pekerjaan lain seperti di KUA, ruangannya pun dalam satu ruangan itu di bagi untuk dua kelas.Peserta didiknya juga sangat sedikit bahkan kelas 5 hanya 2 orang siswi, jumlah peserta didik seluruhnya yaitu 42 orang. Entah mengapa peserta didik disini sangat kurang. Apakah mereka sekolah ditempat lain atau bagaimana, padahal pendidikan itu sangat penting bagi kehidupan kita, mungkin yang membuat mereka tidak menempuh pendidikan yaitu masalah ekonomi akan tetapi masalah ekonomi itu bukan menjadi penghalang untuk menempuh pendidikan, jika kita berniat dan bersungguh-sungguh. Maka kita dapat melewatinya.Selesai observasi kami masih bercengkrama dengan pesrta didik, pada saat saya bercerita dengan salah satu siswa dan tiba-tiba dia bertanya “suster tidak makan?”, hmm ternyata dia dan peserta didik lainnya berpikir bahwa kami perawat yang datang untuk menyuntik mereka. Sekitar pukul 11.00 kami selesai melaksanakan rangkaian observasi di sekolah ini, kami pun lansung menuju bus dan kembali ke desa limbato, untuk istirahat siaang dan makan.
Sore hari pada saat ba’da ashar kami ramai-ramai menuju jembatan, dibawahnya ada sungai yang bersih disini kami menikmati indahnya sungai dan gunung-gunung yang dihiasi dengan pohon-pohon yang kehijauan yang membuat membuat ketenangan itu ada. Selesai dari sungai tersebut kami pulang untuk bersiap-siap sholat maghrib dan makan malam, setelah sholat Isya kami ada rapat evaluasi bersama panitia. Rapat ini diadakan sampai pukul 21.30, peserta lansung diarahkan untuk pulang ketempat tinggal masing-masing karena besok kita akan pergi ke tempat wisata. Esok harinya pukul 07.00 kami sudah berkumpul di balai desa untuk bersiap-siap berangkat kewisata Papualangi Hill, sampai disana sebelum ke dalam wisata tersebut harus melewati jembatan yang hanya terbuat dari batang kelapa, disini membuat jantung berdebar-debar karena dibawahnya ada sungai yang arusnya cukup deras. Setelah melewatinya kami pun masuk melihat pemandangan yang disamping kiri dan kanan yaitu pohon durian yang sangat banyak, di tempat wisata ini ada tempat berfoto yang dihiasi bunga yang indah. Di dalam wisata ini ada arung jeram, ini adalah tempat wisata yang indah dapat dikatakan sebagai surga dunia yang tersembunyi suasana disini sanagt tenang. Kami sampai pukul 11.48, kami akan kembali ke balai desa untuk makan siang dan istrirahat.
Sekitar pukul 14.30 saya dan Ika pergi ke rumahnya pak raman untuk membantu Ibu-ibu yang berada disana mempersiapkan makanan karena malam ini akan ada acara perpisahan, sebab kami akan pulang esok hari.Ketika melihat mereka sedang memasaksayasangat kagum mereka saling gotong royong dalam bekerja,keadaan seperti ini sangat terasa di desa ini, dibandingkan di perkotaan karena di perkotaan jikaada acara sudah terbiasa dengan catering daripada memasak bersama-sama. Malam harinya sekitar pukul 20.15 acara dimulai, yang di hadiri masyarakat setempat dan juga kepala desa limbato, acara ini dirangkaikan dengan pemberian donasi kepada anak-anak di sana sebagai kenang-kenangan dari kami. Acara selesai pukul 22.30 tapi saya masih dan teman-teman panitia lainnya masih membersihkan tempat ini, kami pun lagi bercengkrama dan kami bersyukur kegiatan PLP-1 ini selesai sampai akhir tanpa ada hambatan serta kita mampu mengatasi masalah itu. sekitar pukul 23.40 kami pulang bersama ke tempat tinggal masing-masing. Semua rangkaian kegiatan ini takkan terlupakan dan kami pasti akan merindukannya. Esok harinya pukul 06.30 kami berpamitan dengan masyarkat disana, kami berkumpul di balai desa menunggu bus menuju ke Limboto, melihat wajah-wajah masyarakat disana sangat sedih ketika kami berpamitan dengan mereka, mereka memeluk kami dan memberikan pesan-pesan agar terus belajar dan semoga kita sukses. Membuat susana saat itu mejadi haru, semoga kami bisa kembali lagi disini walaupun di tempat ini tidak memiliki jaringan akan tetapi suasananya tidak membosankan dan membuat nyaman serta lebih tenang. Walaupun hanya beberapa hari tapi sudah membuat kami nyaman dan ingin tetap berada disini, akan tetapi kami masih memiliki tugas untuk menempuh pendidikan. kenyanan di sini sama dengan kenyamanan yang berada di Limboto hanya beda tempat saja, Semoga kita bisa kembali lagi ke desa ini untuk berbagi ilmu.
Sekian, Terima kasih……

Kamis, 20 Juni 2019


HIJRAH

Mungkin ini yang namanya rasa cinta yang belum tepat yakni cara pengaplikasiannya,Cinta memang fitrah tapi kita harus tau dimana saat-saat yang tepat cinta itu harus diberikan. Dan jika kita tau mencintai seseorang maka sampaikannlah dengan cara yang baik dan pengaplikasiannya dengan cara menikah sebagaimana sunnah Nabi Muhammad SAW. Jangan samapai kita terjerumus dalam PACARAN! Tapi menurut saya pacaran itu hanya sekedar status,jadi kalau ada lawan jenis yang dekat saling chat,memberi perhatian dan berdua-duaan mereka mengatakan hanya "Teman Dekat kok".Mereka hanya berpikir bahwa yang dilarang itu hanya "PACARAN",mereka tak tahu bahwa mereka sudah mendekati zina sebagimana dalam (QS.Al-Isra:32)
Karena dari chat itu kita bisa saja ngobrol tentang sesuatu yang bisa jadi kita membayangkannya dari sini kita sudah zina hati,zina hati ini termasuk sesuatu mendekati zina.Dan lama-kelamaan akan semakin meningkat sampai kepada hal yang tidak diinginkan. Jadi,sebagai Ikwan/Akhwat kita harus menjaga pandangan,batas-batasan antara ikhwan dan akhwat serta sikap kita kepada orang yang dekat dengan kita.Kita juga jangan mudah baper (bawa perasaan) karena dari sini kita bisa terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan.
Cinta yang terjadi sebelum menikah itu hanya membuat kita terjerumus ke hal-hal yang tidak baik jika salah dalam pengaplikasiannya. Tetapi cinta setelah menikah adalah cinta yang sebenar-benarnya.Cintailah karena Allah! Jika kita mencintai seseorang jangan melupakan sang pemberi cinta dan yang membolak balikan hati yaitu Allah SWT.